Masjid Nabawi di Madinah memiliki sejarah yang kaya dan mendalam yang berkaitan erat dengan sejarah awal Islam dan kehidupan Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam.
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid di kota Madinah, Arab Saudi, juga masjid kedua yang dibangun dalam sejarah Islam dan menjadi masjid terbesar kedua di dunia.
Masjid ini dianggap sebagai tempat suci oleh umat Islam selain Masjidil Haram di Makkah.
Berikut Adalah Ringkasan Sejarah Masjid Nabawi Dari Pembangunannya Hingga Saat ini
Pembangunan Awal Masjid Nabawi
Setelah Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M, penduduk Madinah yang menerima beliau dengan hangat membangun sebuah masjid di tempat yang menjadi kediaman Nabi di Madinah, yang dikenal sebagai “Masjid Quba”.
Kemudian, dengan perintah langsung dari Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam, sebuah masjid yang lebih besar dibangun di sekitar tempat kediamannya. Inilah awal dari apa yang sekarang kita kenal sebagai Masjid Nabawi.
Baca juga: Biaya Haji Plus 2024
Perluasan dan Renovasi
Seiring berjalannya waktu, Masjid Nabawi mengalami beberapa kali perluasan dan renovasi. Pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab, masjid diperluas untuk menampung lebih banyak jamaah.
Selama berabad-abad, Masjid Nabawi terus diperluas dan direnovasi, dengan banyak khalifah dan penguasa dengan sumbangan besar untuk memperindah dan memperluas kompleks masjid.
Masjid Nabawi Era Modern
Pada abad ke-20 dan 21, dengan pertumbuhan pesat jumlah jamaah yang datang untuk berziarah, Masjid Nabawi mengalami perluasan besar-besaran dan luas Masjid Nabawi bertambah.
Renovasi dan pembangunan kembali dilakukan untuk memperbesar kapasitas masjid dan meningkatkan fasilitas untuk jamaah.
Ini termasuk perluasan area shalat, penambahan lantai, dan fasilitas pendukung lainnya.
Penghormatan dan Keberkahan
Selama berabad-abad, Masjid Nabawi tetap menjadi pusat spiritual dan keagamaan bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Salah satu keistimewaan Masjid Nabawi bahwa shalat di masjid ini memiliki nilai pahala yang sangat tinggi.
Selain itu, kompleks Masjid Nabawi juga terdapat makam Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam, Abu Bakar, dan Umar, yang membuatnya menjadi salah satu tempat paling suci dalam Islam.
Baca juga : Kenapa Kubah Masjid Nabawi Berwarna Hijau?
Pemeliharaan dan Pelestarian
Meskipun banyak perubahan dan renovasi, pihak berwenang dan komite yang bertanggung jawab telah bekerja keras untuk memastikan bahwa sejarah dan keaslian Masjid Nabawi tetap terjaga.
Mereka berupaya memadukan modernitas dengan pelestarian warisan sejarah, memastikan bahwa Masjid Nabawi tetap menjadi tempat ibadah yang khusyuk dan bersejarah.
Keistimewaan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi diyakini dulunya adalah rumah tempat tinggal Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam setelah hijrah ke Madinah di tahun 622 Masehi.
Bangunan awalnya dibangun tanpa diberi atap.
Awalnya Masjid Nabawi juga digunakan sebagai tempat acara sosial seperti pertemuan masyarakat dan digunakan sebagai sekolah agama (madrasah).
Seiring pergantian penguasa di Madinah, pembangunan masjid pun terus dilakukan.
Baca juga : Promo Umroh Januari 2024
Pada tahun 1909, area di Masjid Nabawi menjadi salah satu tempat yang terang di Jazirah Arab karena telah menerima pasokan listrik.
Masjid Nabawi ini diawasi dan dijaga oleh Penjaga Dua Tanah Suci yaitu Raja Saudi.
Masjid Nabawi berada di tengah kota Madinah dan dekat dengan beberapa hotel beserta pasar di sekelilingnya.
Masjid Nabawi menjadi destinasi utama para jamaah haji dan umroh, karena terdapat Raudhah atau taman surga yang terdapat dalam hadist Nabi.
Makam Nabi Muhammad yang berada di sekitar komplek masjid juga sering dikunjungi oleh para jamaah umroh dan haji yang datang ke Madinah.
Dengan demikian, Masjid Nabawi di Madinah bukan hanya merupakan bangunan bersejarah, tetapi juga pusat spiritual dan keagamaan yang terus berfungsi dengan kuat hingga saat ini, melayani jutaan jamaah umroh dan haji umat Muslim dari seluruh dunia setiap tahunnya.