Umroh Plus Thaif

umroh plus thaif 1

Umroh Plus Thaif

Umroh plus Thaif di travel Al Hijaz sebagai travel terpercaya dan amanah menyelenggarakan paket umroh plus thaif , kenapa ? ada apa yang penting di kota thaif ini, apa saja sejarahnya yang terkandung dalam kota thaif ini terkait dalam perjalanan penyiaran Islam oleh Rasullullah. 

Begini……, Kota thaif merupakan kota sejuk yang berada di wilayah Barat Arab Saudi, tepatnya berada di lembah pegunungan Asir dan pegunungan Al Hada sekitar 67 kilometer dari Kota Makkah. Kota Thaif didiami oleh suku Tsaqif atau Bani Tsaqif menyimpan sejarah keislaman sebab Rasulullah SAW pernah mendatangi kota tersebut untuk berdakwah. 

Pada saat Rasullullah berdakwah ke thaif , Rasulullah minta perlindungan dari keluarganya yang di sana ,Kinanah yang bergelar Abu Jalail dan Mas’ud yang bergelar Abu Kuhal yang berasal dari keturunan Tsaqif. 

Beberapa riwayat menjelaskan di kota Thaif ini Rasulullah mengalami penolakan keras oleh penduduk di sana, berkata kasar hingga tindakan kekerasan seperti dilempari batu sehingga beliau terluka parah bersama Zaid Bin Haritsah RA. Dengan penolakan ini beliau kembali ke Mekah. Atas penolakan kasar dan cendrung brutal dari penduduk Thaif tersebut maka malaikat pada saat itu menawarkan ke Rasulullah dan mengatakan apakah perlu gunung ini kami timpakan kepada mereka sehingga mereka hancur semuanya . Dijawab oleh Rasulullah bahwa beliau di utus bukan untuk menghancurkan manusia tetapi memberikan kebenaran dan hidayat sebagai rahmatalilalamin. Rasul tidak balas dendam, justru mendoakan penduduk Thaif dengan harapan agar keturunan mereka mau beriman kepada Allah SWT. 

Sebelumnya apa yang dilakukan oleh Abu Jahal terhadap perjalanan dakwah Rasulullah ke Thaif ini ? Seperti biasa Abu jahal menjadi orang nomor satu sebagai provokator untuk membunuh Nabi.  

Pada satu kesempatan  kaum Quraisy sedang berkumpul. Di dalam rapat pertemuan tersebut, Abu Jahal pun berpidato . “Janganlah sekali-kali kalian  membiarkan Muhammad menyebarkanluaskan  ajaran barunya tersebut. Ia telah menginjak-injak harkat dan martabat  agama nenek moyang kita. Dia menghina  apa yang selama ini kita sembah. Aku bersumpah besok aku akan membawa batu untuk kulemparkan ke kepala Muhammad ketika dia sujud. Selepas itu, terserah kepada kamu semua, mau menyerahkanku kepada keluarganya atau kamu membela aku dari ancaman kaum kerabatnya,” ujarnya. 

Niat untuk membunuh Rasulullah ini disambut sorak sorai kaum Quraisy. “Lanjutkan niatmu. Kami tidak akan sekali-kali menyerahkan engkau pada keluarga Muhammad,” kata mereka. 

Kaum Quraisy yang selama ini sudah lama merasa resah karena ajaran yang dibawa Muhammad SAW ini merasa bangga salah satu kaumnya mau menghilangkan kesusahan mereka selama ini. Semangat dan dukungan politik terus mengalir kepada Abu Jahal pun diberikan mereka. Di antara mereka bahkan sudah merencanakan sebuah pesta besar jika rencana yang akan dilakukan Abu Jahal tersebut nantinya sudah berhasil terlaksana. Begitu hebatnya rekayasa kepada Rasululah oleh orang-orang kafir Quraisy.  

Umroh plus Thaif ini dapat menjadi edukasi yang baik dalam perjalanan spritual kita.

Hikmah Kepemimpinan :  Dari beberapa kisah dari sahabat Rasulullah, beliau dalam hal ini  tidak mengirim utusan melainkan beliau sendirilah yang menuju ke kota tersebut dengan ditemani oleh Zaid bin Haritsah RA. 

Dari kisah tersebut, dapat kita ambil hikmahnya bahwa beliau adalah pemimpin yang selalu berada di depan bukan hanya bisa berkoar-koar di belakang anak buahnya, hal itu beliau lakukan sesulit apapun kondisi lapangan saat itu. 

Tawakal  

Pada saat Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah RA bersembunyi di kebun milik Uthbah bin Rabi’ah untuk menghindari kejaran orang-orang Thaif , Rasulullah SAW memanjatkan doa. 

“Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku? 

Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan akhirat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir) 

Dalam kondisi terjepit tersebut doa, Rasulullah SAW bersandar untuk tetap Tawakal pada Allah SWT atas usahanya dalam menyampaikan dakwah di kota Thaif. Usaha tetap dilakukan kemudian atas segalanya di serahkan usaha tersebut kepada Allah SWT   

 

 Bersabar dan berhati Lembut  

Seperti uraian di atas dimana malaikat Jibril AS untuk menyampaikan bahwa Allah SWT menerima doa beliau. Bersama Jibril AS turut serta malaikat penjaga gunung yang berkata, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu. Aku adalah malaikat penjaga gunung dan Rabb-mu telah mengutusku kepadamu untuk engkau perintahkan sesukamu, jika engkau suka, aku bisa membalikkan Gunung Akhsyabin ini ke atas mereka.” 

Rasulullah SAW menolak hal tersebut. Bahkan, beliau berharap bahwa suatu saat nanti orang-orang Thaif akan memeluk Islam dan beriman kepada Allah SWT. Rasulullah SAW kemudian berdoa, “Ya Allah! Tunjukkanlah kaumku (ke jalan yang lurus), karena sesungguhnya mereka itu tidak mengerti.” 

Sekalipun sudah dilempari batu hingga terluka parah, Rasulullah SAW tidak menyimpan dendam kepada para penduduk Thaif. Di kemudian hari, penduduk Thaif akhirnya menjadi pengikut Rasulullah SAW dan memeluk agama Islam. 

Dari kisah tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa dakwah harus dilaksanakan dengan penuh kesabaran dan kelembutan hati. Karena tujuan dakwah adalah menyampaikan wahyu dan membawa kebaikan, bukan untuk menghancurkan. Jika hanya untuk menghancurkan Allah tidak perlu menurunkan wahyu agama, dengan mudah Allah bisa binasakan manusia kafir-kafir itu semua ,tapi sekali lagi bukan itu tujuan agama Islam di turunkan .  

Kota Thaif ini dianggap juga sebagai kota surga kecil ditengah gurun Saudi, bahkan  dijuluki juga kota “Mawar”karena begitubanyaknya perkebunan bunga yang terhampar. Setiap musim semi tiba, penduduk di kota Thaif akan memetik, memanen dan menyuling sekitar 300 juta bunga yang mekar. 

Selain hawa sejuk, kota Thaif kian membuat para jamaah penasaran adalah keberadaan pohon-pohon Zaqqum. Pohon langka yang namanya tercantum dalam Al-Quran. Pohon ini memiliki duri yang tajam dan besar. Pohon ini juga merupakan jenis pohon langka yang tak tumbuh di Indonesia atau negara lainnya. 

Pohon Zaqqum ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Waqiah ayat 52-56. Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa para penghuni neraka kelak akan diberikan makanan yang luar biasa pahitnya dari pohon Zaqqum. 

Di pusat Kota Thaif, ada beberapa masjid, seperti :Masjid Jami’ Khodimul Haramain Syarifain, Masjid Addas, Masjid Ku’ (ku’un) masjid tempat Rasulullah SAW dilempari batu oleh penduduk Thaif, dan Masjid Jami’ Abdullah bin Abbas yang digunakan Rasulullah SAW untuk shalat Zhuhur dan Ashar di-jama’ taqdim qashar. Masjid Abdullah bin Abbas, persisnya di samping kanan lokasi shalat perempuan, sejarah mengatakan merupakan lokasi makam Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu (RA). Ibnu Abbas RA adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berpengetahuan luas dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui dirinya. Ia jugalah yang menurunkan seluruh khalifah dari Bani Abbasiyah. 

Umroh plus Thaif dalam program paket di travel Al Hijaz menyelenggarakan perjalanan city tour setelah umroh atau bisa juga sebelum melaksanakan umroh. Jarak kota thaif dalam perjalan dengan menggunakan bis bisa di tempuh dalam waktu sekitar 2 jam dari kota Mekah. 

Perjalanan umroh ke thaif atau tour thaif ini travel AlHijaz mempunyai seat terbatas.     

 

Scroll to Top